KONSEP DASAR DAN PENGERTIAN DARI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI (MPSI)
KONSEP DASAR DAN PENGERTIAN DARI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI (MPSI)
Apakah
Anda tahu tentang Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI)? Manajemen proyek
sistem informasi merupakan susunan langkah-langkah yang diperlukan dalam sebuah
proyek yang bertujuan untuk penyelesaian sebuah proyek.
Manajemen
Proyek Sistem Informasi (MPSI)
Manajemen
proyek sistem informasi (MPSI) merupakan kerangka kerja utama sebagai alat ukur
tingkat keberhasilan dari sebuah proyek. MPSI juga memberikan informasi yang
diperlukan dalam memantau dan mengendalikan proyek. Sebuah sistem informasi
manajemen proyek dapat menjadi kerangka kerja untuk memandu dari kemajuan
sebuah proyek dan membantu untuk meningkatkan tingkat keberhasilannya.
Dalam
MPSI terdapat berbagai informasi yang lebih akurat dan relevan untuk tim
manajemen dengan estimasi kerangka waktu yang juga sangat diperlukan. Informasi
seperti ini akan sangat membantu dalam mempercepat proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek sudah berjalan
sesuai dengan perencanaan.
Manajer
proyek akan menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan, menggabungkan dan
mendistribusikan informasi melalui sarana elektronik dan juga manual. Manajemen
proyek sistem informasi akan digunakan oleh tim manajemen atas dan bawah untuk
saling berkomunikasi satu sama lain.
Penerapan
Utama Manajemen Proyek Sistem Informasi
1.
Basis Data Resiko Proyek.
Setiap
resiko perlu adanya data tentang perkiraan probabilitas, preventif/tindakan
korektif data aktual kejadian dan efektivitas tindakan. Data tentang resiko
yang berbeda-beda pada proyek yang sudah selesai secara tersistematis akan
segera dikumpulkan dan disimpan ke dalam database. Sehingga pada saat terdapat
proyek-proyek baru, maka tim manajemen akan bisa mendapatkan keuntungan dengan
data yang sudah dikumpulkan. Penerapan seperti ini akan bekerja dengan sangat
baik terhadap proyek-proyek yang telah menemukan adanya kemungkinan resiko yang
sama.
2.
Basis Data Paket Pekerjaan Proyek.
Dalam
pekerjaan biasanya berisi tentang deskripsi dan spesifikasi, hasil estimasi
usaha, sesuai perubahan klaim usaha yang sebenarnya. Sama halnya dengan
database resiko, database paket pekerjaan juga menyimpan data aktual proyek
yang sudah selesai dikerjakan.
3.
Basis Data Perubahan dan Klaim Proyek.
Penerapan
ketiga dari MPSI adalah database yang berisi tentang segala perubahan
permintaan dan perintah perubahan serta klaim yang tidak secara langsung sesuai
dengan pekerjaan masing-masing, namun terdapat hubungannya dengan hasil proyek.
Klaim
dapat berupa kegiatan, masalah, atau penyimpangan, catatan, hasil analisis,
solusi yang telah diusulkan, solusi yang sebenarnya, dan tempat (khusus dalam
kasus klaim).
Manfaat
Manajemen Proyek Sistem Informasi
MPSI
memungkinkan bagi tim proyek untuk menentukan berbagai hal seperti waktu, uang,
sumber daya dan untuk melihat apakah mereka dapat menemukan alasan mengapa hal
ini bisa sampai terjadi. Tim manajemen proyek juga harus bisa melacak status
dari setiap bagian dari proyek dan untuk menilai pekerjaan mana saja yang sudah
selesai dan mana saja pekerjaan yang masih harus dikerjakan. Pada saat
informasi ini sudah tersedia, maka tim proyek akan dapat mengalokasikan sumber
daya yang diperlukan untuk melihat bahwa setiap bagian dari proyek memang akan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan proyek.
Selain
itu juga MPSI sangat membantu para pemimpin proyek dalam menilai dampak pada
proyek dari risiko masa depan yang akan disebabkan oleh waktu dan biaya yang
berlebihan, dan juga untuk memastikan bahwa kualitas proyek sama sekali tidak
buruk. Hal ini akan sangat membantu bagi tim untuk memahami bagian-bagian dari
proyek mana saja yang membutuhkan revisi pedoman dan bagaimana cara mereka
untuk melaksanakannya.
Faktor-Faktor Keberhasilan Manajemen Proyek Sistem
Informasi
Karena
yang dikelola bukanlah hal yang bersifat statis dan berupa sistem, maka
terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan manajemen proyek sistem
informasi ini berhasil atau tidaknya. Diantaranya adalah:
•
Dukungan dari Manajemen Tingkat Atas.
Karena
bekerja dengan system bertingkat, yaitu koordinasi dari atas dan bawah, maka
sangat penting tentang apa yang bisa dilakukan dan harus didukung penuh oleh
atasan. Hal ini menjadi suatu keharusan mutlak untuk keberhasilan dari manajemen
proyek. Dukungan yang dimaksud pun tidak hanya sekali, melainkan harus teratur
dan sistematis. Artinya adalah terdapat timbal balik maupun tanggapan dari
pihak manajemen atas terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh manajemen bawah.
Misalnya, mengadakan pertemuan tim untuk membahas tentang manajemen proyek
sistem informasi yang sedang dikerjakan.
•
Quality Control.
Tim
manajemen sistem informasi harus mengatur dan menerapkan kriteria kualitas yang
lebih ketat, secara berkala oleh manajer proyek yang berpengalaman, dari apa
yang harus masuk ke dalamnya dan apa saja yang tidak cocok. Dalam kasus sistem
pencarian teks lengkap, menghitung jumlah download oleh pengguna yang berbeda
per entri bisa saja menjadi sebuah indikator yang terbaik dari relevansi.
Kriteria
numerik lainnya untuk fungsi pencarian bisa menjadi volume dari setiap entri
(dalam hal proyek yang sesuai, paket pekerjaan, nilai risiko, klaim, dan
lain-lain).
•
Pembaharuan Rutin dan Sering.
Informasi
yang sudah tersimpan harus selalu ter up to date dan jelas yang akan semakin
meningkatkan daya tarik dari keseluruhan sistem.
•
Cukup Mudah Untuk Digunakan.
Seluruh
sistem harus mudah digunakan, dalam hal men-download dan mengirimkan informasi.
Selain itu akses kepada sistem juga harus semudah mungkin. Sehingga segala
informasi yang telah ada dapat dimanfaatkan dengan sangat baik.
•
Penghargaan untuk Setiap Kontribusi.
Imbalan
atau insentif bagi setiap kontribusi untuk manajemen proyek sistem informasi
adalah sebagai salah satu cara lain dalam meningkatkan nilai lebih dari
kualitas sebuah proyek.
Komentar
Posting Komentar