Apa yang di maksud dengan Manajemen , Proyek, Manajemen Proyek, Perangkat Lunak
- Manajemen adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan sumber daya seminimal mungkin (efisien).
- proyek adalah
rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang
diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.
- manajemen
proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk mengelola suatu proyek dengan
efektif dan efisien.
- Apa yang dimaksud dengan Perangkat Lunak Dengan menggabungkan ketiga arti kata tersebut, jadi Manajemen Proyek Perangkat Lunak adalah suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan sumber daya untuk membuat suatu perangkat lunak atau program komputer, serta mencapai tujuan tertentu dalam batasan waktu, ruang lingkup, dan biaya.
Jelaskan 5 (lima ) tahap kegiatan utama Manajemen Proyek
1.
Project Initiation
Tahapan manajemen proyek yang pertama adalah fase initiation yaitu ketika Anda harus membuktikan bahwa proyek tersebut memiliki value dan layak untuk dijalankan. Tahap ini biasanya akan dimulai dengan pembuatan dokumen business case yang berisi penjelasan akan kebutuhan proyek serta perkiraan potensi keuntungan finansial. Untuk membuat dokumen tersebut, manajer proyek akan mengumpulkan beragam informasi mulai dari manfaat proyek, kerugian, biaya, serta risiko yang mungkin muncul. Dengan demikian, proyek dapat dinilai apakah layak untuk dijalankan dalam waktu dan biaya yang wajar dan normal.
Jika proyek
mendapat “lampu hijau”, maka manajer proyek perlu membuat piagam proyek atau
Project Initiation Document (PID) untuk menguraikan tujuan dan persyaratan
proyek. Dokumen tersebut juga harus berisi informasi akan kebutuhan bisnis dan
pemangku kepentingan, serta business case.
2. Project Planning
Setelah proyek disetujui untuk dijalankan maka tahapan manajemen proyek yang kedua adalah project planning atau perencanaan. Fase ini dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan manajemen proyek dan memiliki fokus pada pengembangan roadmap untuk diikuti semua anggota tim.
Project planning dapat dimulai dengan menentukan goals bisnis yang ingin dicapai. Salah satu metode populer yang sering dipergunakan untuk menentukan tujuan bisnis adalah metode SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timebound. Metode ini dapat membantu Anda untuk menentukan tujuan bisnis agar sesuai dengan 5 kriteria di dalamnya (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timebound). Dengan demikian, Anda dapat membuat goals secara spesifik serta memungkinkan untuk dapat dicapai. Anda dapat membaca penjelasan selengkapnya mengenai metode ini dalam artikel berikut:
Di tahap ini, scope, biaya, sumber daya yang tersedia, serta jadwal proyek akan ditentukan. Selain itu, peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim juga akan didefinisikan dengan jelas sehingga setiap orang yang terlibat akan mengetahui masing-masing tanggung jawab.
Di tahap ini, manajer proyek akan menyiapkan beberapa dokumen untuk memastikan proyek tetap berjalan dengan baik sesuai dengan rencana seperti:
Work Breakdown
Schedule (WBS): diagram yang memecah
ruang lingkup proyek menjadi beberapa bagian untuk dapat dikelola oleh tim.
Gantt Chart:
bagan yang memberikan tampilan visual mengenai jadwal tugas dari waktu ke
waktu.
Scope Statement:
dokumen yang mendefinisikan kebutuhan bisnis, manfaat proyek, tujuan, hasil
akhir yang terukur, serta poin penting lainnya.
3. Project Execution
Tahapan
manajemen proyek yang selanjutnya adalah project execution dimana produk yang
dikelola dalam proyek akan dikembangkan dan diselesaikan. Selama tahap ini,
manajer proyek akan mengalokasikan kembali sumber daya yang dibutuhkan agar tim
tetap bekerja.
Sebagian orang
beranggapan bahwa tahapan ini terasa seperti inti dari proyek karena banyak
aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan selama tahap execution. Beberapa diantaranya
seperti menjalankan rencana manajemen proyek, tugas-tugas yang sudah ditetapkan
akan dikerjakan, memperbarui jadwal proyek, mengubah rencana proyek sesuai
kebutuhan, mengelola anggaran yang tersedia, dan masih banyak lagi.
Secara garis besar, pada tahap eksekusi ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
Manajemen tugas
Manajemen jadwal
Pengelolaan
biaya atau anggaran
Pengelolaan
kualitas
Selain itu, di
tahap ini komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan menjadi bagian
penting yang perlu dilakukan. Oleh karena itu, tim akan mengadakan pertemuan
rutin dengan pemangku kepentingan untuk menghindari kesalahpahaman serta
menyesuaikan proses kerja dengan lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sesuai
harapan.
4. Project Monitoring
Project monitoring mengacu pada pemantauan kemajuan dan kinerja proyek untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang terjadi sejalan dengan rencana manajemen proyek yang sudah dibuat. Dengan proses monitoring ini, maka ketika terjadi penyimpangan maka Anda dapat segera mengetahui dan memperbaikinya.
Sorang manajer proyek biasanya akan menggunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk melihat apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana.
Manajer proyek
biasanya akan memantau beberapa aspek untuk mengukur kinerja proyek yang sedang
berjalan, seperti:
scope proyek
distribusi
anggaran
jadwal dan
tenggat waktu proyek
kualitas dari
produk yang dikembangkan, dan lain-lain.
Secara garis
besar, tujuan utama dari tahap ini adalah untuk mengontrol dan memastikan bahwa
proyek yang berjalan tidak keluar jalur atau rencana.
5. Project Closure
Tahapan
manajemen proyek yang terakhir adalah project closure atau penutupan proyek. Di
tahap ini, hasil akhir akan disajikan kepada klien atau para pemangku
kepentingan. Setelah produk atau hasil akhir disetujui, maka produk akan
dirilis dan manajer proyek akan meninjau dan menyelesaikan dokumen-dokumen yang
diperlukan. Manajer proyek dapat mengarsipkan dokumentasi proyek untuk
digunakan lebih lanjut sebagai contoh pada proyek lain atau kebutuhan yang
lain.
Setelah kontrak berakhir, manajer proyek dan tim dapat melakukan Post-Mortem untuk mengevaluasi apa saja yang berjalan dengan baik serta mengidentifikasi kegagalan yang terjadi di dalam pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini diperlukan agar tim dapat melakukan perbaikan untuk proyek-proyek lain di masa depan.
Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer Proyek
Seorang manager
proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer
proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan
penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri
kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk
menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh
manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang
disyaratkan. Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang
mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap
(attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang
telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan
keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang
yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua
sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan
dalam pencapaian sasaran proyek. Untuk menjadi manajer proyek yang baik,
terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud
antara lain:
- Manajemen
Ruang Lingkup;
- Manajemen
Waktu;
- Manajemen
Biaya;
- Manajemen
Kualitas;
- Manajemen
Sumber Daya Manusia;
- Manajemen
Pengadaan;
- Manajemen
Komunikasi;
- Manajemen
Resiko;
- Manajemen
Integrasi.
Seorang manajer proyek
yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan diri sendiri yang
bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan referensi
standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek
adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer
proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka
disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang
berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project
Management Professional) dibelakang namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan
terkait.
Komentar
Posting Komentar