Pengertian Database.?
Pengertian Database.?
1. Basis Data dan DBMS.
Apa definisi atau arti basis data (database)? Basis data
dapat didefinisikan atau diartikan sebagai kumpulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak (software) program atau aplikasi untuk menghasilkan informasi.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data
dan juga batasan-batasan pada data yang kemudian disimpan.
Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem
informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data untuk diolah lebih
lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari
duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga
update yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media
penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem
manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna basis data (database user) untuk
memelihara, mengontrol dan juga mengakses data secara praktis dan efisien.
Dengan kata lain, semua akses ke basis data akan ditangani
oleh DBMS. DBMS ini menjadi lapisan yang menghubungkan basis data dengan
program aplikasi untuk memastikan bahwa basis data tetap terorganisasi secara
konsisten dan dapat diakses dengan mudah.
Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS seperti pendefinisian
data, menangani permintaan pengguna untuk mengakses data, memeriksa sekuriti
dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator),
menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan
sistem maupun media penyimpanan (disk) dan juga menangani unjuk kerja semua
fungsi secara efisien.
Tujuan utama DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak
data kepada pengguna. Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana
data disimpan, dipelihara dan juga bisa diakses secara efisien. Pertimbangan
efisien di sini adalah rancangan struktur data yang kompleks tetapi masih bisa
digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya.
Untuk lebih memahami tetang perbedaan basis data dan DBMS,
Anda dapat membaca artikel Memahami
Basis Data (Database), DBMS dan Program Aplikasi Di MySQL
2. Pembagian basis data.
Menurut jenisnya, basis data dapat dibagi menjadi:
a. Basis data flat-file.
Basis data ini ideal untuk data berukuran kecil dan dapat
dirubah dengan mudah. Pada dasarnya, basis data flat-file tersusun dari
sekumpulan string dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk
mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data flat-file cocok untuk menyimpan
daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file
akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan
struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk itu.
Beberapa kendala dalam menggunakan basis data jenis ini
adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang melekat
ketika data digunakan atau dimodifikasi dan juga adanya duplikasi data yang
mungkin sulit dihindari. Salah satu tipe basis data flat-file adalah file CSV
yang menggunakan pemisah koma untuk setiap nilainya.
b. Basis data relasional.
Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait
cara penyimpanannya. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa
tabel-tabel yang ada di basis data relasional dihubungkan satu dengan lainnya.
Basis data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang
masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut).
Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel,
digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign
key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan utama
karena keunggulannya. Program aplikasi untuk mengakses basis data relasional
menjadi lebih mudah dibuat dan dikembangkan dibandingkan dengan penggunaan
basis data flat-file.
Beberapa kekurangan yang mungkin dirasakan di basis data
jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk data dalam jumlah
besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi. Selain itu, proses pencarian
informasi juga menjadi lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel
terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel.
Namun, terlepas dari beberapa kekurangannya, basis data
relasional telah digunakan secara luas. Saat ini, basis data relasional telah
banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan dari skala kecil, menengah
hingga besar. Beberapa basis data ternama yang ada saat ini, baik yang berasal
dari sumber terbuka (open source) atau yang komersil, adalah juga basis data
relasional.
3. Contoh beberapa basis data.
Berikut ini adalah beberapa basis data relasional populer
dan paling banyak digunakan untuk saat ini beserta sejarahnya:
a. Basis data MySQL.
MySQL merupakan basis data sumber terbuka yang paling
popular dan banyak digunakan untuk aplikasi berbasis web seperti website
dinamis dan e-commerce. Tahun 2013, MySQL merupakan basis data kedua yang
paling banyak digunakan di dunia dan yang pertama untuk basis data sumber
terbuka.
Dilihat dari sejarahnya, MySQL dibuat tahun 1995 dan
disponsori oleh perusahaan Swedia, MySQL AB. Pengembang platform MySQL adalah
Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson. MySQL dibuat untuk
menyediakan opsi pengelolaan data yang efisien, terpercaya dan handal. Pada
tahun 2000, platform MySQL berubah menjadi sumber terbuka dan mengikuti
ketentuan GPL.
Penggunaan MySQL sebagai basis data utama untuk aplikasi web
sering dipadukan dengan PHP sebagai bahasa skrip berorientasi obyek. MySQL
adalah salah satu komponen penting dari web service solution stack LAMP (Linux,
Apache, MySQL and PHP) yaitu platform pengembangan web sumber terbuka dimana
Linux sebagai sistem operasi, Apache sebagai Web Server, MySQL sebagai basis
data dan PHP sebagai bahasa skrip.
Apabila Anda membuat blog atau website menggunakan CMS
seperti Joomla, Wordpress, Drupal atau Magento, Anda sedang menggunakan MySQL
sebagai solusi basis datanya. MySQL juga banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Facebook, Google, Adobe, Alcatel
Lucent dan juga Zappos.
Pada Januari 2008, MySQL diakuisisi oleh Sun Microsystems.
Pada April 2009, terjadi pencapaian kesepakatan antara Sun Microsystems dan
Oracle Corporation terkait pembelian Sun Microsystems beserta hak cipta
(copyright) dan merek dagang (trademark) MySQL oleh Oracle. Namun baru pada
Januari 2010, MySQL secara resmi diakuisisi oleh Oracle.
Di bawah naungan Oracle Corporation, MySQL tersedia melalui
skema lisensi ganda. Anda dapat menggunakan opsi lisensi sumber terbuka (GPL)
selama masih mematuhi aturan lisensi tersebut. Jika Anda ingin mendistribusikan
aplikasi non-GPL dimana terdapat MySQL di dalamnya, Anda dapat membeli lisensi
komersial sebagai gantinya.
b. Basis data Oracle.
Oracle merupakan basis data relasional terkemuka yang
dimiliki oleh Oracle Corporation. Oracle telah dianggap sebagai basis data
terbaik untuk versi basis data komersial. Oracle sendiri tersedia dalam
berbagai konfigurasi dengan cakupan tool yang dapat disesuaikan untuk
perusahaan skala kecil, menengah hingga besar yang membutuhkan solusi yang
terbaik dan tepat dari sebuah basis data untuk keperluan bisnisnya. Oracle
dianggap lebih baik untuk masalah kinerja dan skalabilitas dibandingkan dengan
basis data komersial lainnya.
Sejarah Oracle dimulai untuk pertama kali pada tahun 1977
ketika versi pertamanya dikembangkan oleh SDL (Software Development
Laboratories) yang di dalamnya terdapat Larry Ellison dan dua orang temannya,
Bob Miner dan Ed Oates. Nama Oracle sendiri berasal dari nama kode (code-name)
sebuah proyek yang didanai oleh CIA ketika Larry Ellison masih bekerja di
pekerjaan sebelumnya di Ampex.
Pada tahun 1979, versi komersial Oracle tersedia untuk
pertama kali, sedangkan versi terkini Oracle adalah Oracle 12c, dimana
"c" mengacu pada cloud computing (komputasi awan). Cloud computing
merupakan refleksi kerja Oracle untuk memperluas basis datanya yang
memungkinkan perusahaan mengkonsolidasi dan mengelola basis data sebagai cloud
service.
c. Basis data Microsoft SQL Server.
Dari namanya, Anda bisa menebak dengan mudah siapa pemilik
basis data ini. Benar, Microsoft tidak hanya terkenal dengan perangkat lunak
sistem operasi Microsot Windows dan Microsoft Windows Server, aplikasi
perkantoran Microsoft Office dan programming language suite Microsoft Visual
Studio, tetapi juga dengan basis datanya, Microsoft SQL Server.
Microsoft SQL Server adalah basis data relasional yang
bersifat komersial. Tidak seperti Microsoft Office Access yang peruntukannya
untuk komputer dekstop, Microsoft SQL Server untuk komputer dengan Windows
Server yang menyediakan layanan pengelolaan basis data kelas perusahaan dan
juga alat intelijen bisnis terpadu (integrated business intelligence (BI)
tools).
Cukup banyak perusahaan skala kecil, menengah maupun besar
dalam mengelola sistem informasi perusahaan menggunakan sistem operasi
Microsoft Windows Server. Microsoft SQL Server tentu menjadi pilihan bagi
pengguna Microsoft Windows Server karena selain mudah digunakan dan faktor
ketersediaan, juga telah terintegrasi dengan Microsoft Windows Server.
Versi terbaru basis data ini yaitu Microsoft SQL Server 2016
tersedia untuk platform on-premises (yang dikelola di server lokal) dan juga
sebagai cloud database. Versi terbaru ini juga membawa fitur-fitur baru dan
sejumlah peningkatan yang dapat memberi terobosan kinerja, keamanan lanjutan
serta pelaporan dan analisis terpadu.
Awal sejarah Microsoft SQL Server dimulai ketika Microsoft
dan Sybase mengembangkan sistem manajemen basis data yang diberi nama Sybase
SQL Server untuk bisa berkompetisi dengan basis data yang sudah ada saat itu
seperti IBM dan Oracle.
Sybase akan mendapatkan hak penjualan dan keuntungan dari
versi produk basis data yang tidak didesain untuk platform Microsoft. Pada
tahun 1989, basis data pertama dirilis. Kemudian Sybase menjual hak ciptanya
tersebut ke Microsoft dan akhirnya Microsoft memberi nama ulang basis data
tersebut menjadi Microsoft SQL Server.
d. Basis data MariaDB.
Mungkin sebagian dari Anda masih asing atau pernah mendengar
nama basis data ini. MariaDB merupakan sistem basis data relational yang
sepenuhnya sumber terbuka. Semua kode sumber basis data MariaDB dirilis di
bawah lisensi GPL, LGPL atau BSD. MariaDB sebenarnya adalah fork dari basis
data MySQL.
Fork di sini dapat diartikan sebagai proyek terkait yang
dapat dianggap sebagai versi lain (mini) dari MySQL standar. MariaDB merupakan
pengembangan versi lain MySQL oleh Michael Widenius yang telah meninggalkan Sun
Microsystems setelah diakuisisi secara resmi oleh Oracle Corporation. Baca
sejarah dan fork MySQL di artikel Mengenal
Database MySQL Dan Keunggulannya.
Kepopuleran basis data ini terus merangkak naik. Ini
terbukti pada tahun 2013, Red Hat Enterprise Linux (RHEL) telah menyingkirkan
MySQL dan kemudian menggantinya dengan MariaDB. Demikian juga dengan Fedora
yang lebih memilih MariaDB dibandingkan MySQL untuk rilis Fedora 19.
Rilis stabil terbaru MariaDB adalah versi 10.1 yang juga
dikenal dengan MariaDB Enterprise 2016. Di rilis stabil terbarunya ini, MariaDB
memiliki proteksi yang lebih baik dengan pengamanan basis data pada setiap
lapisan. MariaDB dapat mendeteksi dan mencegah serangan dengan menggunakan
access control, Key Management Services dan juga authentication.
Komentar
Posting Komentar